Jelajah The Ranch Bogor

Puncak Rasa Bandung

Sekelompok pekerja yang tengah penat dengan rutinitas kantor, mencoba mengumpulkan kepingan semangat lewat liburan singkat.

Itulah gue dan squad enggak jelas yang tiba-tiba terbentuk, atas pertemanan yang bersifat temporer gue akan mentag kalian di blog gue yang nais ini gengs.
Sabtu itu dengan mentari yang sinarnya mengalahkan senyum cemerlang pepsodent gue dan @ndahayu, @ms_fely, @nurrozalani, @atharrytina, @ikkatyas, @nandadhianita pergi menjelajah salah satu tempat wisata di Bogor.

The Ranch adalah lokasi yang dipilih, selain karena tiket masuk Rp 20.000 untuk segala rentang usia, tiket masuknya bisa dituker juga sama susu (tersedia plain, coklat dan strawberry –gue rekomendasiin coklat gengs-) dan inilah yang gue sebut penghematan.

Diantara Solo dan Group Travel

Sumber
Seperti berada di dua pilihan yang sebenernya enggak mau dipilih juga, beginilah kadang orang-orang yang demam travelling bertanya kepada sesama traveler.
“Elo tipe mana, solo atau grup”
Ini tuh semacam pernyataan,
“Elo solo player atau biasa main grup?”
Iye, semacam pernyataan di game RPG (Role Playing Games) yang kalau maen ramean biasanya struktur kalimatnya jadi SPOKK (Subjek Predikat Objek Kata Kasar).

Gue sendiri pikir ini adalah bagaimana kenyamanan individu terhadap hal yang dijalaninnya. Kita semua enggak suka dipaksa kan, dipaksa mencintai aja enggak suka kan #eak..

Rangkasbitung dan Museum Multatuli

ini bukan gue, temen gue brosist wkwk


Pernah ke Rangkasbitung?
Pernah dengar Multatuli atau karyanya Max Havelaar?
Atau nama aslinya Edward Douwes Dekker?
Atau selintas drama mengenai Saidjah dan Adinda?

Azab Buat Orang Yang Maen Azab-azaban

Sumber
Sumber

Sebenernya ini hal yang udah trending lama, gue aja yang sok sibuk dan baru bisa ngeluarin isi otak gue.
Paham yang gue maksud?
Itu loh yang nentuin azab dari nama ataupun tahun lahir kalian.

Yang gue sendiri kalau diurutin jadinya
Koruptor ketindihan mangkok mie ayam
Ngerasa asik enggak sih bisa nentuin azab sendiri?

Setelah gue analisis dan menghasilkan asas praduga, bahwa hal ini terjadi akibat sinetron Indonesia yang azab-azaban,
contohnya Azab orang yang suka ngegas meninggalnya ketimpa gas
Atau Azab orang yang suka buang sampah sembarangan bakal kekubur di TPU
gue ngeri banget kalau ada orang yang suka kentutin temennya, itu azabnya kira-kira bagaimana ya, kalau gue sendiri nafsirnya azabnya adalah dikentutin balik sama yang nyelawat. Jadi acara yang seharusnya berjalan secara khidmat itu menghasilkan parade nada sesuai dengan kapasitas lubang yang tersedia dan menghasilkan suatu melodi luar biasa mungkin sesekali dibubuhi bau atau sedikit yang keluar.

Sudah mulai menjijikkan? oke baiklah mari kita ke topic selanjutnya.

Cerita Rujak Bebeg

Sumber


Cerita ini berawal dari santai sore di teras rumah gue yang enggak seberapa sambil mandangin ikan-ikan lucu terus ngebayangin enaknya ditepungin, dicabein atau digoreng gitu aja (lalu siap dilempar bata sama kakak gue selaku yang empunya peliharaan).

Sambil ngebayangin ngegoreng ikan seakan dilempar ke masa lalu gue juga jadi inget gimana gue dulu doyan banget maen sepak bola depan rumah atau jajan bajigur dan ah.. satu hal teringat di otak gue yang lebih kecil daripada kepalan tangan gue, terselip sempurna seperti celana dalam di bagian batang otak gue (apakah kalian sudah merasakan kejanggalan hubungan antara ngegoreng ikan sama cerita masa lalu gue? oke abaikan saja gengs).

Cerita misteri dari tukang rujak bebeg, tahu kan kalian rujak bebeg?
Itu loh rujak yang di bejek-bejek, biasanya anak sini ngomongnya babang rujak bebeg paporit, ingat gengs pake ‘P’ ya bukan ‘F’ dan ‘V’.
Nah abang rujak bebeg ini sangat suka bercerita, syaratnya gampang. Ente beli ane ceritain.
Kita para anak-anak muda dengan semangat menggelora yang sangat haus akan kasih sayang cerita anak-anak dengan antusias mengantri membeli untuk mendengarkan cerita yang sangat gue inget sampe sekarang karena itu cerita kebawa sampe mimpi gue. Kalau gue pikir sekarang ini cerita itu sangat tidak mendidik dan rasional hingga gue merasa waktu kecil gue dihabiskan dengan sangat tidak berfaedah.
Kalau anak-anak yang beli sudah dirasa cukup itu babang rujak paporit akan mulai bercerita dengan berdeham dahulu.
Gue yang biasanya barisan paling depan, karena badan gue cukup gede kala itu dan bisa dibilang ‘laki’ bener makanya selalu dapet tempat strategis bisa jadi yang terdepan.

@MuseumPoject dan Museum Sumpah Pemuda



Banyak cara merayakan “Sumpah Pemuda”, quote “Berikan aku 10 pemuda” pun biasanya bergaung dimana-mana. Bersilewaran di sosmed bak model berlenggak lenggok pada hari pementasan, sesudahnya hilang sudah.

Nah,
Di peringatannya yang ke 90 ini, gue pun menyikapinya dengan berbeda. Yeps, gue ikut tur singkat museum sumpah pemuda yang diselenggarakan oleh @MuseumProject.
Direncanakan berkumpul pukul 09.00, acara ini akhirnya ngaret karena bertepatan dengan penyelenggaraan color run dan ditutupnya beberapa akses menuju Museum Sumpah Pemuda yang berada di Jl. Kramat Raya 106.
Sebenernya Museum Sumpah Pemuda ini selalu gue lewatin kalau berangkat ke kantor dan akhirnya kesampean juga di event kali ini.

Semarang 38 Jam Part 2

Sebelum melanjutkan dengan part 2 ini, sebaiknya kalian baca part 1 nya dulu nih gengs

Day 2

Dan inilah 20 jam milik kita dengan tempat yang akan kita kunjungi sebagai berikut :
1.    Toko Oen
2.    Pura Giri Natha
3.    Klenteng Sam Po Kong
4.    Tahu Baxo Bu Pudji
5.    Bandeng Juwana
6.    Wingko Cap Kereta Api
7.    Pasar Semawis (lagi)

Semarang 38 Jam Part 1



Terlalu bosan dengan rutinitas tapi enggak bisa pergi jauh,
Pengennya jalan bareng kawan sekantor sedivisi jadi enggak bisa pergi lama,
Akhirnya dengan kegilaan yang hakiki dan sungguh-sungguh kita pun cabut ke Semarang.

Kenapa kita pilih Semarang, sebenernya agak drama juga nih, sebelumnya kita mau ke Surabaya tapi emang bukan jodoh ternyata kalender yang dipake tanggalannya unvalid karena beda keputusan libur dari pemerintahnya alhasil gatot bener ke Surabaya, enggak habis ide akhirnya kita alihin ke Semarang.

Gue, Fely, Indah dan Ayu adalah squad yang akhirnya terbentuk dadakan dan kalian tahu, sesungguhnya ketika kita mencetuskan ke Semarang kita langsung beli tiket ke sana. Kalian so gilak kawan! haha..

Kita berangkat dengan kereta Tawang Jaya hari Jumat jam 23.00 – 06.15 wib, keberangkatan dari Stasiun Senen – Semarang Poncol
Jadi bayangkan sehabis ngegawe kita sok-an lembur padahal nungguin kereta tengah malem, wekekekek.. ciye rajin dah ah..
Kita juga memilih makan malem didepan stasiun Senen, sebenernya makanan dimari itu enak-enak gengs, jadi kalau misalnya kalian pergi dan enggak sempet makan, ya makan dimari aja.

Anomali 26


sumber
 anomali/ano·ma·li/ n 1 ketidaknormalan; penyimpangan dari normal; kelainan; 2 Ling penyimpangan atau kelainan, dipandang dari sudut konvensi gramatikal atau semantis suatu bahasa; 3 Tek penyimpangan dari keseragaman sifat fisik, sering menjadi perhatian ekplorasi (misalnya anomali waktu-lintas, anomali magnetik); sumber
Disaat semua temen kalian abis dan kalian berteman dengan sisa-sisa kehidupan.
Yes, dunia per-lajang-an emang agak meresahkan disaat memasuki umur segini gaes.
Apa yang bikin pusing dan apa yang bikin galau rasanya jadi bertabrakan.

Umur gue di tahun 2018 nginjek-nginjek 26, pas ulang tahun mah gue ngerasa yaelah angka doang ini mah, pribadi gue masih bocah banget, yang kalau ngejalin hubungan maunya masih diperhatiin, dikangenin dan di unch-unch cayang, pemahaman akan suatu hal aje yang mungkin agak mateng dan kalau ngasih pendapat lurus dikit.

Senja dan Fajar

sumber
  “Ayolah.. seratus ribu bagaimana, aku belinya mahal loh pak”,Aku sedang mencoba merayu penjual untuk membeli sepatuku.
Sepatu yang berada di tanganku telah kusemir sampai mengkilap, aku hanya memakainya sekali sewaktu ujian kelulusanku menjadi sarjana. Sepatu itu berhak tinggi dan mengkilap membuatku sebenarnya sangat tidak nyaman.
Sedangkan si bapak ini adalah penjual sepatu bekas yang selalu bertengger di pasar pagi Jatinegara.
Kalau kalian sering lewat Jatinegara di pagi hari kalian akan lihat para pedagang menjajakan barang bekas, kalau kalian jeli, kalian akan dapatkan barang bagus dengan harga sangat sangat miring. Untuk kali ini aku tidak datang kepada pedagang itu untuk membeli, aku justru ingin menjual. Sayang rasanya melihat sepatu sebagus ini hanya kuberikan kepada tetangga, setidaknya menjadikannya bernilai dengan menjualnya membuatku sangat bahagia.

Nah, aku sekarang dalam posisi menawar harga yang pantas untuk sepatu yang kualitasnya masih bagus banget itu. Tapi pedagang sepatu satu ini emang luar biasa keras kepala sama tawar menawar ini. Masa aku harus bawa pulang lagi, aku mulai menimbang-nimbang tawaran si bapak.
Dia nawar dua puluh lima ribu untuk harga seratus yang aku tawarkan. Kebangetan banget kan..

Kisah 25

Orang bilang angka 25 itu angka sakral, saking sakralnya banyak banget temen gue yang udah ngabisin angka 25 dengan tidak sendiri. Hampir sebagian teman jomblo gue punah dan gue masih terkapar sambil garuk tembok.

    Entah ada angin apa, tapi gue pengen banget refleksi sebagai perayaan umur gue yang udah nambah. Orang bilang umur hanyalah sebuah angka tapi apakah kalian tahu bagi si mama besar angka ini keramat seperti kuburan nenek moyang.

    Nah, jadi ada masanya di angka 25 ini gue menemukan seseorang yang mengisi sebagian tahun di umur gue ini. Ngisinya pake kenangan manis dan lebih banyak dengan rasa rindu.
Awalnya gue yang udah berdoa dengan mantep minta dikasih jodoh, eh sosok tak bertuan itu datang, menyambut dengan kegembiraan dong gue dan ngucapin banyak makasih sama Tuhan. eL-De-eR, gue rasa sebelumnya gue enggak pernah menyentuh satu kata asing itu, bahkan menikmati artiannya aja enggak tapi gue mau nyoba soalnya seakan Tuhan menjawab pertanyaan gue itu dengan sosok yang dia hadirkan.

Nyinyirin Selipan Iklan Sinetron Bangsa

Apakah kalian termasuk orang yang sering sumpah serapah sama sinetron Indonesia atau setidak-tidaknya menghujat dan berkomitmen untuk tidak menonton sinetron yang disebut sampah itu?

Nah, tanpa munafik gue sendiri sering dibuat kesel sama sinetron Indonesia yang alur ceritanya dipanjang-panjangin mengarah enggak jelas dengan pemain yang kini makin asal-asalan.
Bertebarnya Viu ataupun Iflix menjadi daya tarik sendiri menurut gue, karena disanalah berasal film pendek dengan beberapa episode yang lumayan epik, kuotanya doang sih emang yang enggak epik.

Beralih ke topik utama, kebetulan nyokap gue adalah penganut resmi pecinta Sinetron Indonesia, doi padahal sering menebak sendiri alur ceritanya, geregetan sendiri, gemas sampai pukul-pukul bantal atau mengatakan 'betapa membosankan yang dia tonton karena terlampau lama' tapi ya kenyataannya doi nonton sampe tuh sinetron bersih tuntas dengan keadaan yang dipaksakan.

Itinerary Belitung 3 Hari 2 Malam

Baca duls sebelumnya sob ::

Backpacker Ke Belitung 3 Hari 2 Malam
Budget Ke Belitung 3 Hari 2 Malam


Setelah puas ngiler-ngiler perjalanan gue dan tahu berapa budget yang gue keluarkan, gue ringkaskan juga buat kalian yang kiranya mau melipir ke sini selama 3 Hari 2 Malam :


Budget Backpacker Belitung 3 Hari 2 Malam

Hellow Sob,

Sebelumnya baca ini duls biar nyambung ::

Backpacker ke Belitung 3 Hari 2 Malam 
Itinerary ke Belitung 3 Hari 2 Malam

Setelah sebelumnya gue ngebahas detail bin rinci mengenai perjalanan gue ke Belitung sampai akhirnya terpaksa menyewa mobil karena kondisi alam. Sekarang saatnya bongkar-bongkaran mengenai budget yang gue habiskan untuk pergi ke Negeri Laskar Pelangi ini :


*Yang gue merahin itu sebenernya gak perlu-perlu amat. Apalagi mobil kalau bukan karena cuaca yang gak mendukung agan bisa meminimalisir

Untuk tiket sendiri, gue dapet pas Garuda Travel Fair dan harga itu udah lumayan banget.

Backpacker Ke Belitung 3 Hari 2 Malam






Kita gak akan pernah tahu kita akan kemana kedepannya, tapi yang kayak orang-orang bijak pernah bilang. Bila kita menginginkan sesuatu semesta bahkan berkonspirasi untuk mendukung hal itu.

Belitung mungkin menjadi hal yang tidak terbayangkan buat gue, ngeliat bandara aja pertama kalinya sob.

Yep, dulu gue nonton ftv di secetepe biasanya cuman pengen liat bentuk bandara itu macem mana dan sekarang gue nginjek-nginjek itu bandara, ultimate pula, keren lagi, lengkaplah sudah.

Memanjat Gunung Parang Via Ferrata dan Keindahan Purwakarta



Tahu Purwakarta?
Yang sekarang udah jadi pelarian masyarakat ibukota yang butuh hiburan, iya hiburan kayak gue yang mukanya udah mendung macem langit siap tumpah.

Mulai dari kuliner sampai keindahannya, Purwakarta udah menjelma menjadi tempat wisata yang rekomen banget buat dikunjungi bahkan hanya ditempuh dua jam dari Jakarta.
Nah, kali ini gue gak cuman mau menjajak Kota Purwakarta, kali ini gue mau mengecap keindahan Purwakarta dari sudut pandang lain, dari kerja keras biar gregetnya makin berasa.

Mendaki Gunung Parang Via Ferrata.
Yep, salah satu kegiatan alam bebas. Jangan pikir gue orang yang berpengalaman atau udah biasa daki gunung, dakian iya gue banyak tapi kalau daki gunung... daki Bukit Sikunir aja gue kepayahan turunnya apalagi daki gunung.
Karena gue pikir ini adalah sesuatu yang bisa gue coba, itung-itung nambah pengalaman ditambah bertaruh bahwa phobia gue terhadap ketinggian bakal terobati akhirnya ya gue ikut.
Fyi, Via Ferrata itu sistem pemanjatan tebing dengan menggunakan lintasan besi yang telah dipasang dan pengaman kabel baja sepanjang lintasan tebing.

Sudut pandang

 


Perjalanan ke Bandung,
Melihat pemandangan hijau,
Mengingatkan gue pada sebuah kisah semasa dulu,
Ketika gue duduk dibangku SMK, bayangkan duduk aja gue udah bisa buat cerita.
Pas pelajaran pengembangan diri, jadi lu semua tau kan kenapa badan gue mengembang haha
Seoarang guru memberikan tugas, dan gue pun sebagai murid tau-ladan mengumpulkannya.
Tugasnya ada beberapa gambar dan diantara gambar-gambar itu kita pilih sesuai dengan kepribadian kita.

Ngeluh?

Sumber


Gue rasa gak ada manusia yang gak pernah mengeluh,
ya gak sih?
setubuh gak nih sama gue? pasti enggak, setubuh soalnya kecuali kalo setuju, ckck..

Menurut abang ganteng KBBI mengeluh adalah :
mengeluh/me·nge·luh/ v menyatakan susah (karena penderitaan, kesakitan, kekecewaan, dan sebagainya)
(Ngomong-ngomong tau darimana lu KBBI cowok sampe dipanggil abang?
Ya biar mesra aja )

Kejulidan Yang Hakiki

Sumber
Jelas semua anak gaul seantero Indonesia paham sama arti kata satu ini, Julid atau Julit.
Sebenernya gue juga kurang paham nih sama penulisan yang bener yang mana, pake +d atau +t, yang jelas anak gaul manapun akan mengucapkan dengan pelafalan yang sama. Kok daritadi gue ngomong gaul gaul padahal digauli gak mau, soalnya kalau gak dibatasi anak gaul takut ada persepsi umur yang berbeda.

Nah, sebelumnya mari kita persamakan persepsi bahwa dalam artikel kali ini kita akan memakai JULID, kenapa gak pake +T? Karena kalau pake +D cupnya gede #KasiihDah..
Dalam kamus resmi macem KBBI dan kamus bahasa sunda yang temen gue punya, gue gak menemukan satu kata planet lain ini, bahkan kamus kemedikbud online yang selalu dimutakhirkan setiap sebulan sekali kalau inget juga gak ada. Tapi kalau saudara-saudara berbangsa dan bertanah air nyarinya di KBBI Online atau kitab gaul yang sekarang udah banyak link menuju kesana bisa dipastikan ketemu sama satu kata ini.

Momentum Foto



"Kak.. minta foto dong"
Sekali dua kali gue bertemu sama adik kelas yang begini. Dia minta foto dan mintanya ke semua orang yang saat itu beraktifitas sama dia.

Arti sebuah foto,
gue gak paham ya apakah nantinya dia akan cetak atau hanya sekedar tayang singkat di media sosialnya lalu tertumpuk dengan foto-foto lain di home ataupun timeline-nya.
Yang jelas sesingkat perjalanan kebersamaan kami kala itu.

Pernah gue bertanya begini
"Kenapa melakukan hal itu?"
Disaat itu dalam otak gue adalah gue sendiri gak sanggup untuk menghafalkan wajah mereka apalagi nama (saat itu jumlah aktivisnya sekitar 100 orang lebih). Dia nampak berfikir sebentar lalu dengan wajah tersenyumnya mengatakan dengan riang
"Untuk kenang-kenangan"
Anak yang gue kenal ini terpaut jauh umurnya dari gue, sekitar SMA belum lulus kala itu.
Kalau yang terbaru, yang gue jadiin pict cerita ini udah kenal dari tahun 2016 dan secara sengaja bertemu lagi ditahun 2018 ini.

Cerita di hari Sabtu

Baiknya kita mulai darimana cerita yang pengen banget gue ceritain dari A sampai Z, dari melek mata sampai merem lagi, tadinya bahkan dari gimana proses pembuatan gue, cuman takut gak lulus sensor KPI, bisa-bisa blog gue yang udah punya rakyat sejuta dan pembacanya cuman hasil nyasar atau gagal keyword diblok, akhirnya gue sedih dan gali ubin di pojokan buat nanemin kabel macem pemerintah yang kerjaannya cuman bongkar pasang jalanan.
Bayangin aja nih ya, itu jalanan udah dibagus-bagusin, pinggirannya udah dirapih-rapihin, pakenya beton bukan maen kan, terus tiang listrik yang ditengah jalan udah digusur minggir eh besoknya tiba-tiba ada galian alai alam, gimana hati gak jadi menderu-deru kesal bin titannya eren dan segala mahkluk bumi jadi pengen dikatai-katai.
Kemacetan pun tak terelakkan menjadi hal yang diwajarkan dan jam keberangkatan jadi maju. Tapi masalahnya buat apa kalian bayangin kalau didaerah kalian juga begini? ya sudahlah kita merasakan hal yang sama, mari kita bersulang atas teh botol di kemasan kotak.

 Pagi ini gue bangun dikala toa masjid dengan suara bapak-bapak cempreng neriakin orang-orang biar bangun dan kelewatan sholat subuh, kira-kira begini bunyinya yang mampu gue tangkep dengan sangat sadar karena secara kebetulan masjidnya ada persis didepan gang rumah gue yang tusuk sate.
"Bangoonn bangooonn, bapak ibu bangoon sekalian anaknya bangoniiinn, ayo ayo sholat", caranya mengingatkannya memang sangat menyentuh hati yaa cuman secara suaranya cempreng gue yang gak semangat aja bisa jadi suntikan semangat.. dengan ngetawain dia, kurang dosa apa gue coba begitu melek mata udah ngetawain niat baik orang.

Kecintaan Pada Tuhan



Menurut kalian apa yang salah dengan kehidupan ini?
Manusianya?
Egonya?
Keinginannya?
Sudut pandangnya?
Keserakahannya?
Atau hanya salah penempatan, dalam situasi dan kondisi yang tidak semestinya?

Ketika kita berkata salah dan mulai mencari kesalahan tersebut kita malah tersesat. Seperti aku.
Awalnya aku merasakan tersesat. Tersesat pada citra diri, tersesat pada hati yang mencinta.
Aku tidak mengerti kenapa harus ada luka bila bahagia lebih menyenangkan, namun aku tidak berani juga menyalahkan Tuhan.
Aku kan bukan siapa-siapa,
hanya debu di kakiNya, hanya tirai hitam di panggung yang megah.

9 Untuk Mengerti, Paham dan Tahu



16 Januari 2009

Bagiku sederet tanggal itu bukan hanya tanggal biasa. Bagiku itu adalah sebuah tanggal dimana kami saling mengucap janji kebersamaan, bertukar hati dan pemikiran.

Belum lama dia putus waktu itu, membuatku sempat tak percaya dan menguji.
Namun Tuhan selalu memiliki cara untuk meyakinkanku bahwa segalanya akan baik-baik saja bila bersamanya.
Hati kami sudah saling terpaut,
keberadaan kami seperti tidak terpisahkan.
Hariku selalu ada untuknya,
Harinya selalu ada untukku.
Bukan hanya hati kami yang saling memiliki, namun hari-hari yang kami lewati tidak lengkap tanpa bertemu pandang.

Hari Terakhirmu



Katanya cinta bisa menyembuhkan,
Katanya cinta bisa berbuat sesuatu di luar apa yang kita kira,
Katanya cinta bisa membuat duniamu jungkir balik.
Itu katanya dan aku orang yang telah merasakan 'katanya' itu.

Sosoknya bukan hal spesial, tidak tampan ataupun kaya raya. Tidak seperti lelaki berkuda putih impian setiap gadis. Aku pun bukan puteri bermandikan cahaya kecantikan.
Tapi kita sama-sama tahu, kita sama-sama merasa. Bahwa hati yang bersama adalah segalanya.

Berawal dari kumpul komunitas, obrolan pribadi yang nyambung.
Dia memintaku menjadi kekasih hatinya walau sebentar.

Dia sakit.

Apa Aku Salah?

Kata orang cinta itu membutakan,
Kata orang cinta itu tidak kenal akal,
Kata orang cinta itu hilang logika,
Kata orang proses asmara itu diuji dari bagaimana mempertahankan sebuah hubungan.
Entah kalian setuju atau tidak, aku yang hanya mengikuti angin berdiri setuju.

Meski banyak orang bilang hubunganku adalah sia-sia, banyak yang bilang bahwa keegoisan sepihak menyebabkan pihak lain terluka.
Aku tetap bertahan.
Bertahan pada pilihan yang sudah kupilih.

Awalnya aku tidak menyadari sosok itu, sosok yang rupanya sudah ada disana sedari dulu.
Aku sama sekali tidak mengenalnya.
Pertemuan itu bermula bagaimana aku mengikuti kegiatan kampus dan ada satu bagian dimana kami mendapatkan mentoring.
Di ujung kantin ada dia dan mentor kelompokku.
Aku berfikir untuk menghabiskan waktu dan sekedar duduk bersama tidak ada salahnya.
Aku duduk bersama mentorku dan dia.
Dia yang akhirnya menjabat tanganku untuk pertama kalinya.
Saling bertukar nama, bertukar pandang dan aku tidak merasakan apa-apa.

Satu Hati Satu Kehidupan



Ketika usia sudah semakin meninggi dan kurasakan aku menginginkan orang yang serius padaku,
bukan hanya ingin mengencaniku saja namun juga ingin hidup bersamaku.
Gadis di usia cukup menikah memang lebih rentan yaa..

Kadang aku berfikir begitu sembari membereskan pekerjaanku dan melihat banyak pasangan berlalu lalang. Aku tidak mengharapkan muluk-muluk, hanya seseorang yang bisa menerima dan bisa kuterima apa adanya.

Dia yang kini akhirnya bersamaku pun bukan seseorang yang aku harapkan statusnya. Kami berkenalan melalui media sosial. Awalnya hanya sebuah kekeliruan.
Dia berfikir aku menyapa duluan, aku hanya memaklumi bagaimana dia yang pertama kali memakai aplikasi itu bertindak demikian.
Awalnya tidak ada pengharapan, respect dan apapun itu. Rasaku masih menjadi rasa sendiri dan dia sama sekali bukan apa yang aku perkirakan.
Kami mengobrolnya pun layaknya teman biasa, tidak berbau asmara ataupun mengarah ke arah yang serius.

Karena Kami Berbeda

Kadang kukatakan pada dunia, bahwa keadilan itu tidak ada sama sekali.
Tidak bersuara salah,
Bersuara salah,
Lalu letak keadilan dimana?
Tidak berhati salah,
Berhati pun salah,
Lalu letak keberadaan itu dimana?

Sungguh awal tulisan yang sungguh emosional bukan?
Karena dunia yang sangat rumit, kompleks dan sungguh terkotak-kotak.
Beberapa kepala berteriak kesetaraan, beberapa mencibir, beberapa nyinyir dan segalanya tetap pada posisinya.

Dengan Mengenal Hatimu

Cinta datang silih berganti, yang baru atau yang lama, yang telah hilang lalu kembali begitu saja.
Meminta kembali lalu mengulang hal yang sama,
Aku lelah.

Pernah satu kali ku bertanya pada Tuhan, haruskah aku kembali pada yang terdahulu yang telah menyakitiku atau aku memang harus menunggu?
Menunggu itu bukanlah perkara mudah, bukan hal gampang.
Bukan ketika kamu bilang, "Ya, aku tunggu".
Nyatanya aku malah teronggok di ujung kamar, merasa begitu sepi.

"Ku kenalin ke temenku aja ya. Siapa tau jodoh"
Sebaris kata manis seorang kawan membuatku meragu berfikir sebentar.
Tak lama aku mengiyakan dan masih dalam keraguan yang sama.

Apakah kamu masih milikku?



Malam telah berlalu, udara pagi datang. Dari sela pintu kulihat mentari cahaya telah bersinar.
Perasaanku tak kunjung menghangat seiring datangnya mentari.
Kupeluk guling disebelahku, tetap saja tidak hangat.
Ah, rupanya bukan badanku yang kedinginan namun hatiku yang sudah membeku.
Dinginnya menjalar sampai tulang-tulangku.

Kisah ini terasa begitu lama atau memang aku belum sungguh ikhlas melupakannya?
3 tahun kami bersama.
3 tahun kami saling adu pendapat dan hati
Begitu banyak kenangan terjalin, setiap hari selalu berbeda dan penuh warna, karena ada dia.

Yang Pergi Biarlah Pergi..

Entah mana yang lebih menyakitkan, diberi harapan palsu atau takut mengungkapkan apa yang dirasa.
Kisah kasihku mungkin tidak sedramatis seperti di film-film atau drama percintaan kalian.
Bahkan di jeda kesendirianku selama 2 tahun, mungkin aku bukan apa-apa.

Aku selalu merasa, aku bukan apa-apa.
Sampai dia datang..
Mengubah kecanggunganku, mengubah segalanya, memporakporandakan kebimbanganku..

Beranjak dari komunitas sosial media aku dan dia berkenalan.
Dia mulai duluan menyapa, heran adalah apa yang kurasakan.
Ada apa gerangan, siapakah dia.

"Hanya Adik"



Semua orang ingin bahagia, siapa yang tidak mau.
Semua orang ingin hal-hal yang membuatnya tersenyum kecil ataupun tertawa lebar lalu seterusnya mengenang hal itu, siapa yang tidak mau.

Aku pun begitu.

Pernah kutatap langit lalu berkata kapan sang jodoh akan datang menyapa. Sudah terlalu banyak lelaki sekejap mata bilang aku cantik dan lainnya, sekejap kemudian berfikir ulang. Katanya aku manis ramah dan mudah diajak berteman. Ah, temanku sudah banyak. Aku butuh orang yang kurindukan.

Aku, Yakinku dan Kamu

"Rasa sakitmu akan cinta mungkin masih begitu membekas, namun katamu denganku, kamu kembali percaya dengan rasa itu hingga hilang sakitmu"

Memiliki seseorang untuk digandeng bukan perkara sulit bagiku, yang sulit adalah membuat komitmen dan menjadikan mereka akhir bagiku.
Pernah satu kali aku berfikir kelak aku akan menikah dengan siapa, punya anak dengan siapa, siapa yang akan menjadi menemani hari tuaku, seperti apa rupanya. Meski berganti-ganti pasangan ada kerinduan untuk menetap dalam satu hati, yang membuatku seutuhnya bertahan dengannya.

Terakhir ketika kugenggam tangan seseorang, aku selalu merasakan hubungan yang sia-sia. Cinta yang tergapai namun tidak akan ada kisah akhir. Aku menimang hati yang ragu, pikiran yang galau dan kuputuskan untuk sendiri dulu.
3 Bulan kujalani sendiri dan aku merasa tidak apa-apa, timbul pertanyaan apakah memang aku pernah menyukai seorang dengan rasa yang lebih, hati yang merindu begitu kuat dan mendamba?

Tragedi Kunci Patah



Pernah sial?
Ngerasa sial?
Atau emang orang paling sial?
Well sial emang gak pernah bisa dipisahin dari kehidupan dan gimana nanggepinnya terserah lu, mau dimaki atau disayang.
Kalau gue sih lebih milih disayang (sayangii aku bang~)
Untuk gue sendiri biasanya selalu sial kalau ketawanya berlebihan, karena yang kurang udah terlalu mainstream.
Contohnya begini,
Hari itu dimana hari terik banget, sore menjelang gak mengurangi terik itu. Matahari udah tenggelam bareng diskon-diskon.
Gue masih berkutat dibalik meja mencoba sok serius dengan beberapa rekan yang mukanya sama sok-nya kayak gue.